Beranda | Artikel
Kesombongan Menghalangi Jalan Hidayah
4 hari lalu

DAFTAR ISI

  1. Hidayah
  2. Gerbang Hidayah
  3. Meraih Hidayah Ke Jalan Surga
  4. Kesombongan Menghalangi Hidayah
  5. Hidayah dan Istiqâmah di Atasnya

Lalai Dari Memohon Petunjuk

  1. Hidayah Hanya Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala
  2. Mohonlah Hidayah Hanya Kepada Allah Azza Wa Jalla!
  3. Taklid Dapat Menghambat Hidayah
  4. Allah Belum Memberiku Hidayah

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
Ihdinash-shirathal mustaqim, shirathalladzina-an`amta `alaihim

Begitulah seorang muslim melafazhkan kalimat per kalimat dua ayat saat membaca surat al Fatihah.  tunjukilah kami kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat

Seorang muslim senantiasa membacanya pada setiap raka’at shalat, saat beribadah kepada Allah. Satu isyarat yang menunjukkan, betapa pentingnya hidayah, sehingga seorang muslim harus memohonnya, minimal tujuh belas kali dalam satu hari satu malam. Hidayah itu sangat dibutuhkan, sebagaimana tubuh membutuhkan makanan dan minuman. Begitulah, hatinya juga memerlukan hidayah sebagai sarana memenuhi kebutuhannya.

Hidayah, merupakan nikmat yang dianugerahkan Allah Azza wa Jalla kepada seorang hamba. Ia merupakan salah satu nikmat yang agung dari sekian banyak nikmat. Dan nikmat hidayah, adalah nikmat yang bernilai istimewa.

Hidayah merupakan sentuhan lembut Ilahi, yang akan mengantarkan seorang hamba kepada pantai kebahagiaan. Ia merupakan wujud kasih-sayang Ilahi, sehingga seorang hamba tidak terjatuh ke dalam jurang kesalahan dan kesengsaraan. Ia menuntun seorang hamba yang dikuasai hawa nafsu, sehingga menjadi terbimbing kepada kehendak Dzat Yang Maha Kuasa. Maknanya, Allah tidak membiarkan seorang hamba berada dalam kesendirian ketika mencari kebenaran. Akan tetapi, tanganNya menuntunnya ke arah yang Dia ridhai.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/132678-kesombongan-menghalangi-jalan-hidayah.html